Diskusi kelompok kecil adalah proses
yang melibatkan kelompok-kelompok kecil dalam interaksi tatap muka secara
informal dengan tujuan berbagi pengalaman atau informasi, memecahkan masalah
atau mengambil keputusan. Diskusi kelompok merupakan salah satu strategi yang
memungkinkan siswa menguasai suatu konsep, ini dapat meningkatkan kreativitas
siswa, membina kemampuan berinteraksi, serta keterampilan berbahasa.
Syarat-syarat diskusi kelompok:
1. Melibatkan kelompok antara 3-9 orang
2. Berlangsung dalam interaksi tatap
muka secara informal
3. Mempunyai tujuan yang akan dicapai
melalui kerjasama antar anggota kelompok
4. Berlangsung menuju proses yang sistematis
menuju suatu kesimpulan
Dalam keterampilan membimbing
diskusi peran utama guru adalah sebagai :
1. Sebagai Koordinator belajar 5. Fasilitator
2. Perencana Tugas bersama 6. Katalisator
3. Pemandu aktivitas siswa 7. Nara sumber
4. Penilai kemajuan kelompok
Keuntungan diskusi kelompok bagi
siswa yaitu:
·
Siswa
dapat berbagi informasi dalam menjelajahi gagasan baru atau memecahkan
suatu masalah
·
Menngkatkan
pemahaman terhadap masalah-masalah penting
·
Mengembangkan
kemampuan untuk berfikir dan berkomunikasi
·
Meningkatkan
keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
·
Terbina
semangat kerjasama yang sehat serta kelompok yang kohesif dan bertanggung
jawab.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru
untuk menjadi pemimpin diskusi kelompok, antara lain:
a. Diskusi berlangsung dalam iklim
terbuka, antusias, menghargai pendapat,bebas berekspresi.
b. Memiliki perencanaan dan persiapan
yang matang sebagai berikut:
·
Pemilihan
topic diskusi yang sesuai tujuan, minat, dan kemampuan siswa.
·
Perencanaan
dan penyiapan informasi perdahuluan yang berhubungan dengan topic.
·
Persiapan
diri sebagai pemimpin diskusi dimana ia sebagai motivator,nara sumber,dan paham
kesulitan siswa.
·
Penetapan
besar kelompok, efektifnya sekitar 5-9 orang.
·
Pengaturan
tempat dudk agar siswa dapat bertatap muka sehingga memupuk iklim persahabatan.
c. Kekuatan diskusi yang dapat dimanfaatkan,
antara lain:
1. Kelompok memiliki buah fikiranyang
kaya sehingga menghasilkan keputusan yang baik
2. Dapat saling memotivasi anggota
kelompok.
3. Dalam kelompok kecil siswa pemalu
dapat lebih bebas mengemukakan pendapat.
4. Anggota kelompok lebih merasa
terikat dapat pengambilan keputusan.
5. Diskusi kelompok dapat meningkatkan
pemahaman terhadap diri sendiri dan orang lain.
d. Kelemahan diskusi kelompok, antara lain:
1. Diskusi kelompok memerlukan waktu
yang lebih banyak daripada cara belajar yang biasa.
2. Dapat memboroskan waktu jika
pengarahan kurang tepat, pembicaraan berlarut-larut, penampilan yang kurang
baik.
3. Anggota kelompok yang kurang agresif (pendiam,
pemalu) sering tidak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-idenya sehingga menyebabkan
terjadinya sikap menarik diri.
4. Adakalanya diskusi didominasi oleh
orang-orang tertentu.
Komponen-komponen Ketrampilan Diskusi Kelompok
Ada enam ketrampilan yang harus dimiliki Guru sebagai pemimpn diskusi, yaitu:
1. Memusatkan perhatian
Ada beberapa cara pemusatan perhatian seperti :
Ada enam ketrampilan yang harus dimiliki Guru sebagai pemimpn diskusi, yaitu:
1. Memusatkan perhatian
Ada beberapa cara pemusatan perhatian seperti :
·
Merumuskan
tujuan pada awal diskusi
·
Menyatakan
masalah-masalah khusus
·
Menandai
dengan cermat perubahan yang menyimpang sehingga dapat mengarahkan kembali pada
topic.
·
Merangkum
hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu.
2. Memperjelas masalah
3. Menganalisis pandangan siswa
4. Meningkatkan kemampuan siswa
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti member pertanyaan menantang dan membuat perbedaan pendapat, memberi contoh verbal dan non-verbal, member motivasi dan dukungan pada setiap pendapat siswa.
3. Menganalisis pandangan siswa
4. Meningkatkan kemampuan siswa
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti member pertanyaan menantang dan membuat perbedaan pendapat, memberi contoh verbal dan non-verbal, member motivasi dan dukungan pada setiap pendapat siswa.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Terkadang terjadi monopoli pendapat oleh beberapa siswa jadi guru dapat member kesempatan bagi siswa yang jarang berpendapat untuk angkat bicara dan memanage agar monopoli pendapat tidak berlanjut.
6. Menutup diskusi
Keterampilan ini menuntut pemimpin untuk membuat rangkuman hasil diskusi, member bayangan tindak lanjut diskusi, serta mengajak siswa menilai prose diskusi yang telah dilakukan.
Keterampilan diatas dapat dikuasai dengan baik jika kita dapat menghindari hal-hal berikut:
a. Menyelenggarakan diskusi dengan
topic yang tidak sesuai dengan minat dan latar belakang siswa.
b. Mendominasi diskusi, antara lain
dengan pertanyaan yang terlampau banyak dan menyediakan jawaban yang banyak
juga.
c. Membiarkan siswa tertentu memonopoli
diskusi.
d. Membiarkan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan dengan pembicaraan yang tidak relevan.
e. Tergesa-gesa meminta respon siswa
atau mengisi waktu dengan berbicara terus sehingga siswa tidak sempat berpikir.
f. Membiarkan siswa yang enggan
berkomentar
g. Tidak memperjelas atau mendukung
pendapat siswa.
h. Gagal mengakhiri diskusi dengan
efektif.
KETRAMPILAN MENGELOLA KELAS
A. Rasional
Sekolah adalah tempat belajar bagi
siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam kelas adalah
membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Yang
berhubungan dengan minat, kehendak, percakapan, kegiatan-kegiatn mereka
sekaligus berhubungan dengan sarana dan prasarana pengajaran yang digunakan
dalam PBM. Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa
dan sarana pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan
untuk mencapai tujuan pelajaran. Akan tetapi apabila terdapat kekurang serasian
antara tugas, dan sarana atau alat atau terputusnya keinginan dengan keinginan
yang lain, antara kebutuhan dan pemenuhanya maka akan terjadi gangguan terhadap
PBM. Baik gangguan sifat sementara maupun sifat yang serius atau terus menerus.
B. Pengertian
Ketrampilan mengolah kelas adalah
ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
dan ketrampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
C. Penggunaan
di Dalam Kelas
Apabila ketrampilan dilakukan dengan
baik maka akan berdampak positif baik pada siswa maupun pada guru yang bersangkutan.
Siswa :
- Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkahlakunya serta sadar akan mengendalikan dirinya.
- Membantu siswa mengerti akan arah tingkahlakunya sesuai dengan tatatertib kelas dan merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan bukan kemarahan.
- Menimbulkan rasa kewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkahlaku yang wajar sesuai dengan aktivitas kelas yang sedang berlangsung.
Guru
- Mengembangkan pengertian dan ketrampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan langkah-langkah pelajaran secara tepat dan baik.
- Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensi di dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa.
- Memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguang.
D. Prinsip
Penggunaan
- Kehangatan dan Keantusiasan
Memudahkan
terciptanya iklim kelas yang menyenangkan.
- Tantangan
Penggunaan kata-kata,
tindakan, atau bahan yang menantang akan meninkatkan gairah siswa untuk belajar
sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya tingkah yang menyimpang.
- Bervariasi
Penggunaan variasi
dalam media gaya dan interaksi mengajar meruakan kunci pengelolaan kelas.
- Keluwesan
Dalam PBM guru harus
waspada mengmati jalannya proses kegiatan tersebut. Termasuk kemungkinan munculnya
gangguan siswa. Sehingga diperlukan keluwesan tingkah laku guru untuk dapat
merubahberbagai strategi mengajar dengan memanipulasi berbagai komponen
keterampilan yang lain.
- Penekanan Pada Hal-Hal Positif
Pada dasarnya didalam
mengajar dan mendidik guru harus menekankan kepada hal-hal yang positif dan
sedapat mungkin menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang
negative.
Cara guru memelihara
suasana yang positif antara lain :
- Memberikan aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif dan menghindari ocehan atau celaa atau tingkah laku yang kurang wajar.
- Memberikan penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif.
- Penanaman disiplin diri
Kegiatan ini
merupakan tujuan akhir pengelolaan kelas. Untuk mencapainya guru harus selalu
mendorong siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri. Hal ini akan lebih
berhasil jika guru sendiri yang menjadi contoh.
Keterampilan Mengelola kelas
terbagi menjadi 2 jenis keterampilan :
- Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
- Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.
A.
Keterampilan yang berhubungan
dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal.
- Menunjukkan Sikap Tangkap
Menggambarkan tingkah
laku guryu yang tampak pada siswa, bahwa guru sadar dan tanggap terhadap
perhatian keterlibatan, masalah dan ketidak acuan mereka. Dengan adanya sikap
ini siswa merasa guru hadir ditengah mereka. Kesan ketanggapan ini dengan cara
:
a. Memandang
Secara Saksama
Memungkinkan guru
meliput keterlibatan siswa dalam tugas dikelas serta menunjukkan kesiapan guru
untuk memberi respon baik terhadap kelompok maupun individu.
b. Memberikan
Pernyataan
Hal ini terkomunikasi
kepada siswa melalui pernyataan guru bahwa ia telah siap untuk memulai kegiatan
belajar serta siap memberi respon terhadap kebutuhan siswa. Hal yang harus
dihindari adalah menunjukkan dominasi guru dengan pernyataan atau komentar yang
mengandung ancaman.Contoh : “Saya menunggu sampai kalian diam”.
c. Gerak
Mendekati
Hal ini menunjukkan
kesiapan, minat dan perhatian kepada siswa. Hal ini membantu siswa yang
menghadapi kesulitan belajar, mengalami frustasi atau sedang marah. Gerak yang
mendekati hendaknya dilakukan dengan wajar, bukan menakuti atau maksud lain ??
d. Memberikan
Reaksi Terhadap Gangguan Dan Ketakacuan Siswa.
Dengan adanya teguran
menandakan adanya guru bersama siswa. Teguran harus diberikan pada saat yang
tepat serta dialamatkan pada sasaran yang tepat.
- Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas
yang efektif terjadi apabila guru membagi perhatian kepada beberapa kegiatan
yang berlangsung dalam waktu yang sama. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
sebagai berikut :
a. Visual
Hal ini mennjukkan
perhatian terhadap sekelompok siswa atau individu namun tidak kehilangan
keterlibatannya dengan kelompok siswa atau individu.
Keterampilan ini
digunakan untuk memonitor kegiatan kelompok atau individu, mengadakan koreksi
kegiatan siswa, memberi komentar atau memberi reaksi terhadap siswa yang
mengganggu.
b. Verbal
Guru dapat memberikan
komentar terhadap aktivitas seseorang yang dilihat atau dilaporkan oleh siswa
lain. Penggunaan teknik visual maupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai
kelas.
- Memusatkan Perhatian
Keterlibatan siswa
dalam KBM dapat dipertahnkan apabila dari waktu kewaktu guru mampu memusatkan
kelompok terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan. Hal ini dengan cara :
a.
Menyiagakan
Siswa
Menciptakaan suasana
yang menarik sebelum guru menyampaikan pertanyaan atau topic pelajarannya.
Misalnya : “ coba anak-anak, semuanya memperhatikan dengan teliti gambar ini
untuk membedakan daerah mana yang subur dan daerah mana yang tanahnya gersang.
b.
Menuntut
Tanggung Jawab Siswa
Komunikasi yang jelas
dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan
pusat perhatian siswa seperti : meminta untuk diperagakan hasil pekerjaan
tugas.
- Memberikan Petunjuk Yang Jelas
Petunjuk yang
diberikan harus bersifat langsung, dengan bahasa yang jelas dan tidak
membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar dapat dipenuhi oleh siswa.
- Menegur
Tidak semua tingkah
laku yang mengganggukelompok, siswa dalam kelas dapat dicegah atau dihindari
dengan baik, sehingga guru harus melakukan teguran secara verbal atau
memperingatkan siswa. Teguran itu efektif jika :
a.
Tegas
dan jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu
b.
Menghindari
peringatan yang kasar dan menyakitkn serta mengandung penghinaan.
c.
Menghindari
ocehan atau ejekan guru atau yang berkepanjangan
d.
Guru
dan siswa lebih baik mengadakan kesepakatan sehingga penyimpangan yang terjadi
hanya sifatnya mengingatkan. Seperti : “suharto ingat”!
- Memberi Penguatan
Komponen ini
digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan
pembelajaran atau menggangu temanya. Yaitu dengan cara.
a.
Guru
dapat memberikan penguatan kepada siswa yang menggagu yaitu dengan jalan”
menangkapnya” ketika ia melakukan tingkhlaku yang wajar dan berusaha “
menangkapnya” ketika ia melakukan tingkah yang tidak wajar dan berusaha “
menangkapnya” ketika ia melakukan tindakan yang tidak wajar dengan tujuan
perbuatan yang wajar tadi dapat terulang.
b.
Guru
daapat memberikan berbagai komponen penguatan kepada siswa yang bertingkah laku
yang wajar kepada siswa yang lain untuk menjdi teladan.
B. Ketrampilan
Yang Berhubungan Dengan Kondisi Belajar Optimal Setelah Mendapat Gangguan.
Ketrampilan ini berhubungan dengan tanggapan guru
terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan dengan maksud guru dapat
mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan tindakan optimal. Apabila
terdapat anak didik yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru
telah mencoba memadamkan dengan tanggapan yang relevan tetap saja terjadi
kembali, guru dapat meminta bantuan :
1.
Kepala
Sekolah
2.
Konselor/BP
3.
Waka
kesiswaan untuk membantu mengatasinya.
Bukanlah kesalahan professional guru
apabila tidak dapat menangani permasalahan anak didik dalam kelas berkenaan
dengan itu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan
terhadap tingkah anak didik yang terus menerus menimbulkan gangguan dan yang
tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas
Strategi
Yang Dapat Digunakan
1.
Modifikasi
Tingkah Laku
Guru hendaklah
menganalisis tingkah anak didik yang mengalami masalah dan berusaha
memodifikasi tingkahlaku tersebut. Dengan mengaplikasikan pemberian penguatan
secara sistematis.
Ø
Dapat
kerjasama dengan rekan kerja mengatasi masalah
Ø
Merinci
dengan tepat tingka yang menimbulkan masalah
Ø
Memilih
dengan teliti tingkah yang diperbaiki dengan mudah untuk diubah, tingkah yang
paling menjengkelkan yang sering muncul.
Ø
Tepat
memilih pemberian penguatan yang dapat digunakan untuk mempertahankan tingkah
yang telah menjadi baik.
2.
Pendekatan
Pemecahan Masalah Kelompok
Ø
Memperlancar
tugas, mengadakan terjadinya kerjasama yang baik dalam pelaksanaan tugas.
Memelihara
kegiatan-kegiatan kelompok, memelihara dan memulihkan semangat anak didik dan
menangani konflik yang timbul.
3.
Menemukan
dan memecahkan tingkahlaku yang menimbulkan masalah.
Guru dapat
menggunakan seperangkat cara untuk mengendalikan tingkahlaku keliru yang
muncul, guru harus mengetahui sebab dasar yang mengakibatkan ketidak patuhan
tingkah tersebut. Serta berusaha mencari pemecahanya.
Hal-hal
yang harus di hindari
A. Campur
Tangan Yang Berlebihan
Seperti guru menyela
kegiatan yang asik berlangsung dengan komen atau petunjuk mendadak, maka
kegiatan siswa akan terganggu atau terputus. Kesan guru tidak memperhatikan
kebutuhan siswa, hanya memuaskan dirinya saja.
B. Kelenyapan
Terjadi jika guru
gagal secara tepat melengkapi suatu intruksi penjelasan atau petunjuk,
komentar. Kemudian menghentikan penjelasan atau sajian tanpa alas an yang jelas
dan membiarkan pikiran anak mengawang-awang.
C. Ketidak
tepatan memulai dan mengahiri kegiatan
Terjadi jika guru
memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri aktivitas sebelumnya.
D. Penyimpangan
Terjadi jika dalam
kegiatan PBM guru terlalu asik dengan kegiatan tertentu seperti sibuk dengan
tempat duduk yang tidak rapi atau cerita sesuatu yang tidak ada hubungan dengan
materi terlalu jauh, sehingga kelancaran kegiatan di kelas terganggu.
E. Bertele-tele
Terjadi jika
pembicaraan guru bersifat :
- Mengulang-ulangi hal-hal tertentu
- Memperpanjang pelajaran atau penjelasan
- Mengubah teguran menjadi ocehan yang panjang
Hal ini merupakan hambatan kemajuan
pelajaran atau aktivitas kelas. Siswa pada umumnya mencatat sebagai hal yang
membosankan dan tidak mau terlibat dalam kegiatan di kelas.
F. Pengulangan
Penjelasan Yang Tidak Perlu Terjadi
JikaGuru
memberi petunjuk yang berulang-ulang secara tidak perlu membagi kelas dalam
memberikan petunjuk atau secara terpisah memberi petunjuk ke setiap kelompok
yang sebelumnya dapat diberikan secara bersama-sama kepada seluruh kelompok
sekali saja di depan kelas.
KETERAMPILAN
MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan
bentuk mengajar klasikal biasa yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama
menghadapi beberapa kelompok kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa
orang siswa yang bekerja atau belajar secara perorangan. Format mengajar ini
ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara
guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan
kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya
keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan
bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran.
Setiap guru dapat menciptakan format
pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu
dan fasilitas yang tersedia. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan perlu dikuasai guru karena penerapannya dapat memenuhi kebutuhan
belajar siswa yang berbeda-beda. Selain itu, pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan memberi kemungkinan terjadinya hubungan interpersonal yang sehat
antara guru dengan siswa, terjadinya proses saling belajar antara siswa yang
satu dengan lainnya, memudahkan guru dalam memantau pemerolehan belajar siswa,
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dapat menumbuhkembangkan semangat
saling membantu, serta memungkinkan guru dapat mencurahkan perhatiannya pada
cara belajar siswa tertentu sehingga dapat menemukan cara pendekatan belajar
yang sesuai bagi siswa tersebut.
Komponen keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan terdiri dari:1. keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, yang ditampilkan dengan cara:
a) menunjukkan kehangatan dan
kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku siswa,
b) mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan
yang dikemukakan siswa,
c) merespon secara positif
pendapat siswa,
d) membangun hubungan berdasarkan
rasa saling mempercayai,
e) menunjukkan kesiapan untuk
membantu,
f) menunjukkan kesediaan untuk
menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian, serta
g) berusaha mengendalikan
situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan mampu menemukan pemecahan masalah
yang dihadapinya.
2. keterampilan mengorganisasikan kegiatan
pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
1. memberikan orientasi umum
tentang tujuan, tugas, dan cara mengerjakannya,
2. memvariasikan kegiatan untuk
mencegah timbulnya kebosanan siswa dalam belajar,
3. membentuk kelompok yang
tepat,
4. mengkoordinasikan kegiatan,
5. membagi perhatian pada
berbagai tugas dan kebutuhan siswa, serta
6. mengakhiri kegiatan dengan
kulminasi.
3. keterampilan
membimbing dan memberi kemudahan belajar, yang ditampilkan dengan cara:
1. memberi penguatan secara tepat,
2. melaksanakan supervisi proses awal,
3. melaksanakan supervisi proses lanjut, serta
4. melaksanakan supervisi pemaduan.
2. melaksanakan supervisi proses awal,
3. melaksanakan supervisi proses lanjut, serta
4. melaksanakan supervisi pemaduan.
4. keterampilan merancang dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
1. membantu siswa menetapkan tujuan belajar,
2. merancang kegiatan belajar,
3. bertindak sebagai penasihat siswa, serta
4. membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
Diskusi Kelompok
Kecil2. merancang kegiatan belajar,
3. bertindak sebagai penasihat siswa, serta
4. membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu format pembelajaran yang
mempunyai ciri-ciri :
1. melibatkan 3 – 9 orang siswa
setiap kelompoknya,
2. mempunyai tujuan yang
mengikat
3. berlangsung dalam interaksi
tatap muka yang informal, dan
4. berlangsung menurut proses
yang sistematis.
Diskusi kelompok kecil bermanfaat bagi siswa untuk
(1) mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi (2) meningkatkan
disiplin, (3) meningkatkan motivasi belajar, (4) mengembangkan sikap saling
membantu, dan (5) meningkatkan pemahaman.
Komponen dan
Prinsip-prinsip Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil mencakup (1) memusatkan perhatian siswa, (2) memperjelas pendapat siswa,
(3) menganalisis pandangan siswa, (4) meningkatkan kontribusi siswa, (5)
mendistribusikan pandangan siswa, dan (6) menutup diskusi. Dalam penerapannya,
guru harus memperhatikan hal-hal berikut: (1) harus ada kesamaan latar belakang
pengetahuan di antara para anggota kelompok, (2) semua anggota diskusi kelompok
harus mampu mengemukakan pendapatnya secara lisan, (3) topik yang dibahas harus
bersifat terbuka untuk menampung banyak pendapat, (4) diskusi harus berlangsung
dalam suasana keterbukaan, (5) pelaksanaan diskusi harus mengingat keunggulan
dan kelemahan-kelemahannya, (6) diskusi memerlukan perencanaan dan persiapan
yang matang, dan (7) guru harus mampu mencegah timbulnya hal-hal yang dapat
menghambat jalannya diskusi
Tujuan
guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah :
-
Keterampilan
dalam pendekatan pribadi
-
Keterampilan
dalam mengorganisasi
-
Keterampilan
dalam membimbing belajar
-
Keterampilan
dalam merencakan dan melaksanakan KBM
BAB
II PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diskusi
kelompok kecil adalah proses yang melibatkan kelompok-kelompok kecil dalam
interaksi tatap muka secara informal dengan tujuan berbagi pengalaman atau
informasi, memecahkan masalah atau mengambil keputusan. Diskusi kelompok
merupakan salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep,
ini dapat meningkatkan kreativitas siswa, membina kemampuan berinteraksi, serta
keterampilan berbahasa.
Ketrampilan mengolah
kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar
yang optimal dan ketrampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan bentuk mengajar klasikal
biasa yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok
kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa orang siswa yang bekerja atau
belajar secara perorangan.
B. SARAN
Setelah
kita mempelajari beberapa keterampilan diatas ada baiknya jika kita dapat
menerapkannya saat berada dalam proses belajar mengajar dan terutama saat kita
berperan sebagai guru kelas atau pengajar
DAFTAR
PUSTAKA
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar