Di
masa rasulullah ada seorang yang sangat taat dalam beribadah, pekerjaan yang
dia tekuni adalah beribadah seperti sholat dan zikir di mesjid, sementara dia
memilki keluarga yang harus di penuhi kebutuhannya baik secara lahir maupun
secara batin. Sehingga dia di tegur oleh rasul, bahwa sholat itu kewajiban,
zikir itu penting, tapi di sisi lain ada tanggung jawab yang harus kau penuhi
yaitu memenuhi kebutuhan keluarga secara lahiria berupa materi. Kisah di atas
tidak selengkap dan sesempurnah yang ada dalam kitab-kitab atau seperti yang di
sampaikan oleh para ulama, tapi itu hanya gambaran sederhana dari yang
sebenarnya. Tidak perlu anda bertanya siapa pelakunya dan dimana kejadiannya,
itu tidak penting, Hal terpenting adalah kita dapat mengambil hikmah dari kisah
tersebut. Ada hal menarik dari penggalan kisah di atas, sepertinya kisah
tersebut sudah ada dan bahkan banyak terjadi dalam kehidupan kita sekarang.
Suara
kokok ayam merupakan salah satu bahasa alam yang kita anggap sepele tapi
ternyata memiliki pesan yang bermakna bagi mansuia. Di pedesaan, ketika ayam
sudah berkok berati itu pertanda bahwa bahwa sang fajar sudah mua menampakan cahayaanya.
Berbeda dengan kehidupan di kota-kota besar, tentu suasana fajarnya berbebada
denagn di desa. Fajar di kota lebih di tandai dengan bunyi tape dengan berbagai
lagu dari para syekh. Namun sekalipun tanda fajar antara desa dengan kota
berbeda, tapi itu tidak kita persoalakan. Bukan perbedaan dari tanda fajar yang
menjadi inti dalam pembahasan di bab ini. Adapun perbedaan anatara fajar desa
dengan kota maka itu merupakan salah satu sunnatullah yang menjadi perhiasan di
masing-masing daerah.
Ketika
azan subuh sudah di komadakan oleh muazim di setipa mesjid, itu pertanda bahwa
aktifitas dunia sebentar lagi akan di mulai. Umat islam berangkat melaksanakan
shoalat berjamaah di mesjid, sekalipun yang datang hanya beberapa orang saja.
Itupun yang datang kebanyakan adalah orang tua, adapaun para pemuda yang
kebanyakan mereka sibuk di kasur empuknya menunggu cahaya pagi, yah kebanyakan
para pemuda di bangunkan oleh panasnya sinar matahari. Kenapa demikian, yah
karena jarang yang melakukan sholat subuh secara berjamaah di mesjid atau sama
sekali tidak sholat subuh. Ini yang parah ! seusai sholat subuh, tentu sebagian
jamaah tidak langsung pulang kerumah masing-masing akan tetapi duduk sejenak
menundukan diri kepada sang pencipta langit dan bumi untuk berzikir. Yah di
dalam islam zikir merupakan hal penting untuk di lakukan agar semakin dekat kepada
allah dan agar hati menjadi tenang.zikir pagi hari merupakan salah satu sunnah
yang sangat di senangi atau sering di lakukan oleh nabi dan para
sahabat-sahabatnya tapi sekarang justru banyak yang lupakan. Bukan hanya zikir
di pagi hari, selang beberapa jam, adalagi sholat dhuha. Yah sholat dhuha
merupakan salah salah satu sunnah yang bisa di kata menjadi barang langka bagi
sebagian besar umat islam, terlebih masyarakat awam. Saya bahasakan barang
langka karena sangat sedikit yang melakukannya.
Kewajiban
di subuh hari serta sunnah-sunnah nabi telah di laksanakan, maka tilabah
saatnya untuk memenuhi kebetuhan keluarga. Anggota dewan berangkat menju
kantornya, sekalipun banyak wakil rakyat yang malas. Padahal mereka telah
berjanji di saat kampanye akan bekerja untuk rakyat, dan berjanji pada saat
pelantikan bahwa mereka adalah wakil rakyat dan terntu kehidupannya adalah
milik rakyat. Kok anggota DPR yang jadi pembahsan, hehe. Itu salah satu
pekerjaan yang di pilih untuk mewakili beberapa pekerjaan kalangan kelas atas,
entar ada juga yang lain. Seorang guru pagi-pagi harus siap-siap berangkat
untuk mendidik murid-muridnya di sekolah, kepala desa tidak tidak kala penting,
iapun harus kekantor mengurus rakyatnya, para buruh lebih-lebih, mereka harus
lebih aktif lagi karena mereka adalah pekerja keras dan harus betul menaati
aturan dimana dia jadi buruh, yah takut di pecat ajakan, soalnya susah cari
pekerjaan sekarang. tentu saya tida bisa menulis semua bentuk profesi. seperti
itulah bentuk kesibukan masing-masing orang. Tiba waktu zuhur, mereka yang
sholat akan istirahat lagi dari jam kerjanya untuk sholat di mesjid atau di musholah.
Yah kesempatan jugakan untuk istirahat. Usai sholat tentu mereka tidak lupa
berzikir sebagai sunnah dan tidak lupa pula dengan mengangkat tangannta seraya
berdoa memohon kepada Allah. Yah doanya tentu macam-macam, minta agar rezki
berlimpah dan berkah, minta umur yang panjang, minta agar di mudahkan segala
urusan kantor, minta agar dapat istri soleha, tentu hanya bagi yang belum berisrti,
kalau uda beristri tidak usah lagi minta istri solehah, satu aja uda cukup.
Ketika sholat zuhur sudah dilaksanakan itu berarti waktu pulang tidak lama
lagi. Jam pulangnya tentu sesaai dengan aturan di kantor atau tempat kerja
masing-masing. Ada yang pulang sebelum asar, ada pula setelah sholat asar,
tentu bagi yang sholat. Adapun yang tidak sholat maka mereka pergi entah kemana
dan mengapa mereka tidak sholat. Waktu pulang tentu merupakan suatu yang sanagt
di nanti-nanti, biasanya itu jarang lihat jam kalau untuk masuk kantor, entah
punya jam atau pura-pura tidak mau lihat jam, tapi kalau jam pulang maka mata
akan kiri kanan liha jam. Yang ada di pikirannya adalah pulang-pulang dan
pulang. Tiba di rumah tentu mereka sanagat bahagia karena kembali berkumpul
dengan anak dan istri mereka. Baru beberapa jam sampai di rumah, tanpa terasa
cahaya siang mulai mengayungkan tangan pertanda pamit, berarti siang berganti
malam. Satu hal lagi yang harus di lakukan adalah sholat magrib, yah sholat
lagi sholat lagi, begitu kata sebagian orang. Seakan-akan waktu sholat adalah
waktu yang akan menghancurkan mesjid yang ada di sekitar mereka. Namun bagi
yang betul- betul menyadari tentu tidak akan berkata demikian, bahkan mereka
senang karena tiba lagi waktunya untuk menghadap sang pencipta. Sausan sholat
zuhur tentu beda, magrib lebih nyaman karena sudah istirahat bersama keluarga
dan tentu dengan pakain yang biasanya khusus untuk pakain shoalat, kalau sholat
zuhur kebanyakan baju dinas. Ketika azan magrib sudah selesai di komandangkan maka sebagian orang akan
melaksanakan sholat sunnah sekalipun ini jarang di lakukan tapi yang jelas ada
waktu sholat sunnah sebelum magrib, akan tetapi kebanyakan tidak di lakukan.
Orang orang yang masi ada tuhan dalam dirinya maka akan bergegas melangkah
kemesjid, adapun yang tetap sibuk dengan dunianya maka itu merupakan salah satu
hidayah yang tertunda atau bole jadi hidayah yang terbakar hangus. Yah saya
sebut hidaya yang hangus karena di hatinya betul-betul tidak ada sedikitpun
cahaya-cahaya yang akan membawanya menuju tempat suci untuk mensucikan dirinya.
Sia-sialah kehidupan yang seperti ini.
Waktu
sholat yang paling dekat adalah sholat magrib dengan isa, sehingga ada sebagian
orang yang lebih senang menunggu sholat isa di mesjid sambil baca Al-Qur’an
atau berzikir kepada allah agar pahala lebih banyak lagi. Yah hitung-hitung
tentu jauh lebih baik, sebab kalau di rumah belum tentu zikir, tidak tertutup
kemungkinan mulutnya bukan berbicara tentang hal kurang baik dalam artian
kemungkinan peluang untuk gosip ini itu sangat besar. Selang beberapa menit
masuk lagi sholat isa. Ketika azan isa di komandangkan maka hati orang-orang
beriman akan bergetar mendengar alunan azan yang merduh dari seluru sudut sudut
kota dan desa. Melangkahlah mereka kemesjid untuk menghadap tuhannya. Sebelum
isa tentu jamaah akan sholat sunnah, yah kalau sholat sunnah sebelum isa tentu
lebih rame dari pada sholat sunnah sebelum magrib atau setelah azan magrib.
Seperti biasanya, doa tidak terlupakan oleh mereka yang sholat sunnah. Yah
tentu berdoa di antara iqamah dan sholat itu sangat baik, karena itu merupakan
salah satu waktu yang baik untuk berdoa yang insya allah akan di ijabah oleh
allah. Apa yang mereka minta kalau berdoa ? yah sebagaimana di jelaskan
sebelumnya bahwa tergantung apa yang di inginkan. Seperti itulah aktifita dari
pagi hingga malam, yaitu antara rumah, kantor, mesjid, sampai kembali lagi
kerumah. Jika demikian aktifitas keseharian kita, maka apakah itu sudah cukup ?
tentu tidak. Islam bukan hanya sekedar mengajarkan untuk sholat, zikir, puasa,
dan haji, akan tetapi adahal lain yang terkadang di lupakan oleh umat islam.
Apa itu ? habluminannas. Yah hubungan kepada sesama manusialah yang sering
terabaikan.
Ketika
sholat sudah terjaga, sunnah-sunnhanya juga sebagian sudah terlaksana, berarti
ibadah secara vertikal mantap, dan alangkah sempurnah dan alangkah indah jika
di barengi dengan ibadag sosialnya. Jangan sampai karena terlalu sibuk bersama
Allah,ketika ada kebakaran di
samping rumah kita tidak tahu. Ada banjir di daerah lain kita tidak tahu, ada
orang meninggal di samping rumah nanti mau dimakamkan baru kita nanya itu siapa
yang meninggal, apa lagi urusan –urusan kebangsaan, lebih-lebih nda di tahu.
Sibuk bangat berati sama tuhannya. Islam bukan seperti itu, islam sangat
mengahargai sesama. Jangan bangga dulu lho biar uda sholat. Ingat, orang sholat
masi juga di katakan bahwa celaka. Pendusta agama itu bukan karena tidak
percaya kepada tuhan, tapi karena mereka
menolak anak yatim. tentu kita tidak mau jadi pendusta agama ?
Dalam
islam bahkan di ajarkan bahwa tidak beriman seserang yang tidak peduli kepada
tetangganya, yah tetangga di jadikan parometer dalam keimanan. Trus gimana
dengan tetangga kita ? pernkah kita jenguk tetangga yang sedang sakit, atau
ketika ia membutuhkan bantuan kemudyan kita bantu, atau jangan-jangan kita
tidak kenal sama tetangga. Wah, gimana mau bantu kenal aja nda. Mulai dari
sekarang kita harus perbaiki hubungan kepada allah dan juga kepada sesamapun jalan. Baguskan kalau kedua-duanya
jalan, dapat ridho dari allah, dapatin juga senyum dari sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar